Organisasi file/BERKAS

DI SUSUN  OLEH:
Nama           : Mansur S
NIM             : 21015192
Kelas            : 5 Mikar 1   




DOSEN OLEH:
HARIATI HUSAIN, S.Kom



STMIK ICHSAN GORONTALO
MANAGEMENT INFORMATIKA
SISTEM INFORMASI
2012



KATA PENGANTAR

                                                                                   
Alhamdulillahirabbil alamin, segala puji kehadirat Allah SWT yang memiliki seluruh alam semesta yang menggenggam setiap kejadian, pengangkat setiap kemuliaan, dan penyempurna setiap kebahagiaan. Sembari menghela nafas dengan penuh kesyukuran karena kami dapat menyelesaikan penyusunan Makalah ini dengan judul “Pengorganisasian file”
Kami sangat berterima kasih kepada dosen pembimbing kami Bpk, …………..,,atas tugas yang telah diberikan kepada kelompok kami sehingga kami dapat menambah ilmu khususnya tentang system berkas.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menemukan banyak hambatan tetapi itu semua tidak membuat kami berhenti karena kami sadar bahwa hambatan akan membuat semakin dewasa dalam berfikir dan bertindak dimasa sekarang dan yang akan datang.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya konstruktif dari pembaca sangat kami  harapkan.
Demikian makalah ini kami  susun semoga memberikan manfaat pengetahuan kepada kita semua.
Wassalamu Alaikum Wr. Wb.
Gorontalo, 15 September 2012





Penulis,








DAFTAR ISI

              KATA PENGANTAR…………………………………………………    
              DAFTAR ISI…………………………………….…………………….             
              BAB I PENDAHULUAN…………………………………..………..…   
1.1.    Latar Belakang………………………………….    
1.2.    Masalah Dan Tujuan……………........                          
              BAB II PEMBAHASAN………………………………............             
                     2.1. Defenisi Organisasi File…   
                     2.2. Jenis jenis Organisasi File………………...   
                         2.3. 4 Teknik Dasar Organisasi File………
                              2.3.a  Sequential File
                              2.3.b  Organisasi File Relative
                              2.3.c  Index Sequential File
                            2.3.d  Multi Key
                        2.4. Tehnik Dasar Pengaksesan Organisasi File
                        2.5. 4 Cara Operasi File

              BAB III PERFORMANCE PERSENTASE
                        3.1. SARAN PERSENTASE
                        3.2. PERTANYAAN DAN JAWABAN PERSENTASE
    BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN………………............        
                     3.1. Kesimpulan……………………………………...  
                     3.2. Saran………………………………………..........          
              DAFTAR PUSTAKA………………………………………..  







BAB 1 PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG sistem berkas

·         Sistem berkas atau Pengarsipan yaitu suatu system untuk mengetahui bagaimana cara menyimpan data dari file tertentu dan organisasi file yang digunakan
·         Sistem akses adalah cara untuk mengambil informasi dari suatu file

Pengarsipan dan akses adalah :
1.    Cara untuk membentuk suatu arsip / file dan cara pencarian record-recordnya kembali
2.   Sistem berkas dan Akses adalah system pengorganisasian, pengelolaan dan penyimpanan data pada alat penyimpanan eksternal dengan organisasi file tertentu. Pada system berkas dan akses penyimpanan data dilakukan secara fisik.
3.   Teknik yang digunakan untuk menggambarkan dan menyimpan record pada file disebut organisasi file
4.    Secara lebih spesifik pengarsipan dan akses berhubungan dengan :
1.    Insert : Menyisipkan data baru atau tambahan ke dalam tumpukan data lama
2.    Update : mengubah data lama dengan data baru, perubahan ini bisa sebagian atau keseluruhan
3.    Reorganisasi : penyusunan kembali record-record dari suatu file









MASALAH DAN TUJUAN

                             Masalah
Yang menjadi masalah dalam penulisan makalah ini adalah:
                     Apa pengertian konsep dasar organisasi file
                        Bagaimana cara pengorganisasian file

    Tujuan
Yang menjadi tujuan dalam penulisan makalah ini adalah:
Ingin mengetahui apa pengertian organisasi file
Ingin mengetahui cara pengorganisasian file dengan baik
Ingin mengetahui cara pengelompokkan file dengan baik
BAB II PEMBAHASAN
DEFENISI ORGANISASI FILE
suatu teknik atau cara yang digunakan menyatakan dan menyimpan record-record dalam sebuah file.

JENIS JENIS ORGANISASI FILE
1. Master File            (Berkas Induk)
2. Transaction File   (Berkas Transaksi)
3. Report File            (Berkas Laporan)
4. Work File               (Berkas Kerja)
5. Program File         (Berkas Program)
6. Text File                (Berkas Teks)
7. Dump File                         (Berkas Tampung)
8. Library File            (Berkas Pustaka)
9. History File            (Berkas Sejarah)



1. MASTER FILE;
Adalah file yang berisi data yang relatif tetap.
Contoh :
Organisasi sebuah pabrik : * Payroll Master File
* Customer Master File
* Personnel Master File
* Inventory Master FIle
Ada 2 jenis Master File :
1.    Referen
2.    e Master File;
File yang berisi record yang tak berubah / jarang berubah.

Contoh :
Berkas pelanggan yang berisi field nomor rekening, nama dan alamat.
2. Dynamic Master File;
File yang berisi record yang terus menerus berubah dalam kurun waktu tertentu atau
berdasarkan suatu peristiwa transaksi.
Contoh :
Berkas stock barang
Berkas pemesanan tempat duduk



2. TRANSACTION FILE
Adalah file yang berisi record-recod yang akan memperbaharui / meng-update recordrecord
yang ada pada master file.
Meng-update dapat berupa :
Penambahan record, penghapusan dan perbaikan record.


3. REPORT FILE
Adalah file yang berisi data yang dibuat untuk laporan / keperluan user.
File tersebut dapat dicetak pada kertas printer atau hanya ditampilkan di layar.


4. WORK FILE
Merupakan file sementara dalam sistem.
Suatu work file merupakan alat untuk melewatkan data yang dibuat oleh sebuah
program ke program lain. Biasanya file ini dibuat pada waktu proses sortir.





5. PROGRAM FILE
Adalah file yang berisi instruksi-instruksi untuk memproses data yang akan disimpan
pada file lain / pada memori utama.
Instruksi tersebut dapat ditulis dalam bahasa tingkat tinggi (COBOL, FORTRAN,
BASIC, dan lain-lain), bahasa assembly dan bahasa mesin.


6. TEXT FILE
Adalah file yang berisi input data alphanumeric dan grafik yang digunakan oleh sebuah
text editor program. Text file hanya dapat diproses dengan text editor.


7. DUMP FILE
Adalah file yang digunakan untuk tujuan pengamanan (security), mencatat tentang
kegiatan peng-update-an, sekumpulan transaksi yang telah diproses atau sebuah
program yang mengalami kekeliruan.


8. LIBRARY FILE
Adalah file yang digunakan untuk penyimpanan program aplikasi, program utilitas atau
program lainnya.


9. HISTORY FILE
File ini merupakan tempat akumulasi dari hasil pemrosesan master file dan transaction
file. File ini berisikan data yang selalu bertambah, sehingga file ini terus berkembang,
sesuai dengan kegiatan yang terjadi.



Contoh :
Gambar di bawah ini menunjukkan system flow diagram dari suatu sistem penggajian
sementara untuk menghasilkan paycheck berdasarkan timecard dan payroll information.


4 TEKNIK DASAR ORGANISASI FILE
File adalah kumpulan semua catatan data atau data record yang berhubungan dengan suatu subyek tertentu
Contoh : File data mahasiswa menjelaskan data-data mahasiswa per fakultas atau jurusan

Istilah-istlah pada file adalah Elemen Data dan Record.
Elemen Data (Field) merupakan unit data terkecil yang tidak dapat dibagi lagi menjadi unit yang berarti.
Contoh : elemen data (field) dalam record mahasiswa adalah nama mahasiswa, umur dan alamat
Record (Catatan), terdiri dari semua elemen data yang berhubungan dengan suatu objek atau kegiatan tertentu
I.            SEQUENTIAL FILE
Adalah merupakan cara yang paling dasar untuk mengorganisasikan kumpulan record-record
dalam sebuah berkas.
Keuntungan :
Kemampuan untuk mengakses record berikutnya secara tepat.
Keterbatasan :
Tidak dapat mengakses langsung pada record yang diinginkan.

Pola Akses Adalah penentuan akses berdasarkan field tertentu.

Media Penyimpanan
Disimpan dalam SASD, seperti magnetic tape atau pada DASD, seperti magnetic disk.


Alasan untuk menyimpan pada DASD :
 Pada umumnya komputer dihubungkan dengan sedikit tape drive, sehingga
tidak cukup untuk menunjang program aplikasi yang banyak membutuhkan berkas
sekuensial.
     Sistem yang dikonfigurasikan untuk fungsi berkas tertentu, selalu disimpan
dalam disk.

     Karakteristik lalu lintas saluran dan kapasitas saluran pada sistem dapat
dibuat menguntungkan dengan cara memisahkan berkas-berkas dalam media
penyimpanan.
Pembuatan Berkas Sequential
Meliputi penulisan record-record dalam serangkaian yang diinginkan pada media
penyimpanan.

Tugas-tugasnya :
- Pengumpulan data
- Perubahan data dalam bentuk bahasa yang dapat dibaca oleh mesin
- Pengeditan data
- Pemeriksaan transaksi yang ditolak
- Penyortiran edit data
Pembuatan Berkas Laporan
          - Header Record;
- Detail Record;
- Footer Record;

Retrieval Terhadap Berkas Sequential
Record pada berkas sequential di retrieve secara berurutan. Retrieve dari sebuah berkas
dapat dibagi 2, yaitu : Report Generation dan Inquiry, yang bergantung pada jumlah
data yang dihasilkan.

Hit Ratio
Banyaknya record yang harus diakses untuk mendapatkan informasi yang diinginkan
dibagi dengan banyaknya record dalam berkas tersebut .
 Semakin rendah hit ratio, semakin tidak baik bila menggunakan organisasi
sequential.
 Semakin tinggi hit ratio, semakin baik bila menggunakan organisasi sequential.
Update Terhadap Berkas Sequential
Frekuensi dimana sebuah master file harus di-update bergantung pada faktor-faktor:
 Tingkat perubahan data
 Ukuran dari master file
 Kebutuhan yang mendesak dari data yang sedang berjalan pada master file
 File activity ratio
File Activity Ratio
Banyaknya record pada master file yang di-update dibagi dengan banyaknya record
pada master file.
 Semakin tinggi file activity ratio, semakin lama proses peng-update-an
master file.
 Semakin tinggi kebutuhan akan data yang baru pada master file, maka
semakin sering file tersebut diakses.
 Semakin sering master file di-update, semakin tinggi biaya pemrosesannya.
Generation File

File yang memiliki nama yang sama tapi berbeda generasinya.
  JENIS UPDATE
- Insert a new record
- Delete an existing record
- Modify an existing record




II.          ORGANISASI FILE RELATIVE

Adalah Suatu cara yang efektif dalam mengorganisasi sekumpulan record yang membutuhkan akses sebuah record dengan cepat adalah organisasi berkas relatif.  Dalam berkas relatif ada hubungan antara key yang dipakai untuk mengidentifikasi record dengan lokasi record dalam penyimpanan sekunder.

Urutan record secara logik tidak ada hubungannya dengan urutan secara fisik.  Record tidak perlu tersortir secara fisik menurut nilai key.




                                                                                                   8                                          
                                                                                                7         
                                   Input Record                                 5                                 
                                                                         
                                                                                   4      
                                                                               
                                                                                2 







                                                                  Program







DIRECT FILE

2

4
5

7
8

1
2
3
4
5
6
7
8
9


Gambar  1 :  organisasi file relative




Key Value

Physical position

        Beginning of file à
COW


1


ZEBRA


2


.
.
.





APE


I - 1


EEL


I


DOG


I + 1


.
.
.




CAT


N – 1

                 End of File à
BAT


N




Bagaimana record yang ke-N dapat ditemukan ?? .  Dalam hal ini, perlu kita buat hubungan yang akan menerjemahkan antara NILAI KEY dan ADDRESS.

Hubungan ini dinyatakan sebagai R, yang merupakan fungsi pemetaan.

                        R(NILAI KEY)           ADDRESS


Dari nilai key ke address dalam penyimpanan sekunder.











PROSES
Pada waktu sebuah record ditulis ke dalam berkas relatif, fungsi pemetaan R digunakan untuk menerjemahkan NILAI KEY dari record menjadadi ADDRESS, dimana record tersebut disimpan.

Begitu pula pada waktu akan me-retrieve record dengan nilai key tertentu, fungsi pemetaan R digunakan terhadap nilai key tersebut, untuk menerjemahkan nilai key itu menjadi sebuah address dalam penyimpanan sekunder, dimana record tersebut ditemukan.

Organisasi berkas relatif ini tidak menguntungkan bila penyimpanan sekundernya berupa media SASD seperti magnetic tape.  Berkas relatif harus disimpan dalam media DASD seperti magnetic disk atau drum.  Juga dimungkinkan untuk mengakses record-record dalam berkas relatif secara consecutive,  tetapi perlu diketahui bahwa nilai key tidak terurut secara logik.

Contoh
Record dalam gambar  1,  diretrieve secara consecutive;

            COW, ZEBRA, … , APE, EEL, DOG, … , CAT, BAT

Karena kemampuan mengakses record tertentu secara cepat, maka organisasi berkas relatif paling sering digunakan dalam proses interactive.

Contoh
Sebuah on-line sistem perbankan yang mempunyai sebuah master file dan sebuah transaksi file.  Field account number dipakai sebagai nilai key untuk kedua berkas tersebut.  Pada saat nilai key account number dimasukan kedalam transaksi, nilai key tersebut akan meretrieve secara langsung record yang ada pada master file. 

Jika trans-type = ‘I’, maka balance account akan ditampilkan dilayar.
Jika trans-type = ‘C’ atau ‘D’, maka record-record dari master file customer account akan dimodifikasi dengan amount dan date yang ada ditransaction file, dimana account number yang menentukan lokasi record dalam berkas tersebut.

Catatan :
§  Kita tidak perlu mengakses semua record master file, cukup mengakses langsung record yang dikehendaki.
§  Record dari berkas relatif dapat diupdate langsung tanpa perlu merekam kembali semua record.
§  Keuntungan dari berkas relatif ini adalah kemampuan mengakses record secara langsung, sebuah record dapat diretrieve, insert, modifikasi atau didelete, tanpa mempengaruhi record lain dalam berkas yang sama.

Ada 3 teknik dasar yang digunakan untuk menyatakan fungsi pemetaan R, dimana R (nilai key)         address

1.    Direct mapping (pemetaan langsung)
2.    Directory look up (pencarian tabel)
3.    Calculation (kalkulasi)
Teknik Pemetaan Langsung

Teknik ini merupakan teknik yang sederhana untuk menerjemahkan nilai record key menjadi address.  Ada 2 cara dalam pemetaan langsung :
1.    Absolute Addressing (Pengalamatan Mutlak)
2.    Relative Addressing (Pengalamatan Relatif)


Pengalamatan Mutlak
                        R(nilai key)              Address
                        Nilai key = alamat mutlak

Jika nilai key yang diberikan oleh pemakai program sama dengan address sebenarnya dari record tersebut pada penyimpanan sekunder.  Pada waktu record tersebut disimpan, lokasi penyimpanan record (nomor silinder, nomor permukaan, nomor record) bila dipakai cylinder addressing atau (nomor sektor, nomor record) bila dipakai sector addressing harus ditentukan oleh pamakai.

Keuntungan dari pengalamatan mutlak
·         Fungsi pemetaan R sangat sederhana
·         Tidak membutuhkan waktu lama dalam menentukan lokasi record pada penyimpanan sekunder

Kelemahannya :
·         Pemakai harus mengetahui dengan pasti record-record yang disimpan secara fisik
·         Alamat mutlak adalah device dependent, perbaikan atau pengubahan device, dimana berkas berada akan mengubah nilai key
·         Alamat mutlak adalah address space dependent, reorganisasi berkas relatif akan menyebabkan nilai key berubah.


Pengalamatan Relatif


                        R(nilai key)             Address
                        Nilai key = alamat relatif
Alamat relatif dari sebuah record dalam sebuah berkas adalah urutan record tersebut dalam berkas.  Sebuah berkas dengan N record mempunyai record dengan alamat relatif dari himpunan (1,2,3, …, N -2, N -1).  Record yang ke I mempunyai alamat relatif I atau I – 1 (bila mulai dihitung dari 0).

Keuntungan dari pengalamatan relatif
·         Fungsi pemetaan R sangat sederhana
·         Nilai key dari sebuah record dapat ditentukan lokasi recordnya dalam sebuah penyimpanan sekunder tanpa memerlukan waktu proses yang berarti.

Kelemahannya

·         Alamat relatif adalah bukan device dependent
·         Alamat relatif adalah address space dependent
·         Terjadinya pemborosan ruangan.


Teknik Pencarian Tabel.
Dasar pemikiran pendekatan pencarian tabel adalah sebuah tabel atau direktori dari nilai key dan address.  Untuk menemukan sebuah record dalam berkas relatif, pertama dicari dalam direktori nilai key dari record tersebut, yang akan menunjukan alamat dimana record tersebut berada dalam penyimpanan.




Gambar struktur tabel file relatif

DIRECTORY





Key
Address

File Relatif

Alamat Relatif

APE
I – 1

COW

1

BAT
N

ZEBRA

2

CAT
N – 1

.



.

APE

I – 1

COW
1

EEL

I

DOG
I + 1

DOG

I + 1

EEL
I

.



.

CAT

N – 1

ZEBRA
2

BAT

N

        DIRECTORY
                                                                                    APE, I - 1

                                                            BAT, N
                                                                                    CAT, N - 1
                        COW, 1
                                                                                    DOG, I + 1
                                                            EEL, I
                                                                                    ZEBRA, 2

Data dalam direktori tersebut disusun secara urut menurut nilai key, sehingga pencarian nilai key dalam direktori lebih cepat dengan binary search dibanding sequential search.  Alternatif lain, direktori dapat disusun dalam binary search tree, m-way search tree atau B-tree.

Keuntungan dari Pencarian Tabel :
·         Sebuah record dapat diakses dengan cepat, setelah nilai  key dalam direktori ditentukan.
·         Nilai key dapat berupa field yang mudah  dimengerti  seperti PART   NUMBER,   NPM, karena  nilai   key   tersebut   akan diterjemahkan menjadi alamat.
·         Nilai  key  adalah  address   space   independent,   dimana reorganisasi berkas tak akan memepengaruhi nilai  key,  yang berubah adalah alamat dalam direktori.

 

Teknik Kalkulasi Alamat

         R (NILAI KEY)                              ADDRESS
Adalah dengan melakukan kalkulasi terhadap  nilai key, hasilnya adalah alamat relatif.
Ide dasar dari kalkulasi alamat adalah mengubah jangkauan nilai key yang mungkin, menjadi sejumlah kecil alamat relatif.

Salah satu kelemahan dari teknik  pengalamatan  relatif  adalah ruang harus disediakan sebanyak jangkauan nilai  key,  terlepas dari berapa banyak nilai key.
Salah satu masalah dari teknik ini adalah  ditemukannya  alamat relatif yang sama untuk nilai key yang berbeda.


Keadaan dimana :

             R(K1)  =  R(K2)       disebut benturan
                 K1   ¹   K2            atau collision

Sedangkan nilai key K1 dan K2 disebut synomin.
Synonim adalah dua atau lebih nilai key yang berbeda pada hash ke home address yang sama.
Teknik-teknik yang terdapat pada kalkulasi alamat :

·         Scatter storage techniques
·         Randomizing techniques
·         Key-to-address transformation methods
·         Direct addressing techniques
·         Hash table methods
·         Hashing
Disini yang akan kita bahas mengenai teknik hashing.
Kalkulasi terhadap nilai key untuk mendapatkan sebuah alamat disebut fungsi hash.


Keuntungan pemakaian Hashing :
·         Nilai key yang sebenarnya dapat dipakai karena diterjemahkan kedalam sebuah alamat.
·         Nilai key  adalah  address  space  independent  bila  berkas direorganisasi, fungsi hash berubah  tetapi nilai key tetap.




Kelemahannya :
·         Membutuhkan waktu proses dalam  mengimplementasikan  fungsi hash.
·         Membutuhkan waktu proses  dan  akses  I/O  dalam  mengatasi benturan.

Hashing dapat digunakan bersama-sama dengan pencarian tabel.



Penampilan fungsi hash bergantung pada :
·         Distribusi nilai key yang dipakai
·         Banyaknya nilai key yang dipakai relatif  terhadap  ukuran  dari ruang alamat.
·         Banyaknya record yang dapat disimpan pada alamat tertentu  tanpa menyebabkan benturan.
·         Teknik yang dipakai untuk mengatasi benturan

Beberapa fungsi hash yang umum digunakan :
·         Division Remainder
·         Mid Square
·         Folding

¨     Division Remainder

Pada division remainder, alamat relatif dari  suatu  nilai  key merupakan sisa dari hasil pembagian nilai key tersebut dengan suatu bilangan yang disebut sebagai bilangan pembagi.

Contoh :
Bila DIV adalah pembagi, KEY adalah nilai key dan  ADDR  adalah alamat relatif, maka dalam bahasa Pascal, fungsi R (NILAI          KEY) ADDRESS dapat di implementasikan :
ADDR  :=  KEY MOD DIV


Dalam bahasa COBOL :

          DIVIDE KEY BY DIV GIVING TEMP REMAINDER ADDR

Sisa pembagian (Sebagai hasil dari fungsi  MOD  pada  Pascal), dapat dijabarkan sebagai berikut :

  ADDR := KEY - DIV * TEMP


ADDR Harus merupakan bilangan integer.
Banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan pembagi :
·         Jangkauan dari nilai key yang dihasilkan dari opersi KEY MOD DIV adalah 0 sampai DIV-1. Nilai dari  DIV  menentukan  ukuran   "relatif  address  space".  Jika diketahui berkas relatif terdiri dari N record dan dianggap hanya satu record dapat disimpan dalam sebuah alamat relatif, maka akan didapat DIV > N.

·         Pembagi harus diseleksi  untuk  mengurangi  benturan.  Penyelidikan menunjukkan  bahwa  pembagi  yang  berupa  bilangan  genap  akan cenderung  jelek,  terutama  dengan  nilai  key-nya  yang  dominan ganjil.

·         Menurut riset dari W.Buchholz, sebaiknya  pembagi  itu  merupakan bilangan prima.  Tetapi riset lain dari V.Y.Lum,  menyatakan  pembagi   yang  bukan bilangan prima  akan  memberikan  hasil  yang  sama  baik  seperti bilangan prima.
·         Menurut pendapatnya, bukan bilangan prima  yang  mempunyai  faktor prima kurang dari 20 akan dapat memberikan jaminan penampilan yang lebih baik.

·         Walaupun kita telah menentukan pembagi dengan baik untuk mengatasi benturan, bila ruang alamat dari berkas relatif  mendekati  penuh, maka peluang terjadinya benturan akan meningkat.


Untuk mengukur  kepenuhan  berkas  relatif  digunakan  Load  Factor (Faktor Muat).

                         Load Factor  =       banyak record dalam berkas
                                                       max. banyak record dalam berkas
                                      
Biasanya load factor yang sering digunakan adalah  0.7  atau  0.8.
Jika load factor  lebih  besar  dari  0.7  atau  0.8  maka  berkas tersebut harus diperbesar dan direorganisasi.

Jadi jika kita ingin menyimpan sebanyak n record pada suatu berkas dan load factor adalah 0.8, maka max. banyak  record  pada  berkas adalah 1.25 n.

                                               n
                                    0.8 =     max  
                             max  =     1.25 n
Contoh :

Kita ingin membuat berkas yang  terdiri  dari  4000  record. 
Load Factor (Faktor muat) = 0.8

maka max. banyak record pada berkas :

            (1.25) n  =  (1.25) . 4000
                         =  5000


Bilangan pembagi : 5003


           
           123456789  =  24676   sisa 2761 + 1
                5003
                                                 alamat relatif
                                                
            987654321    = 197412  sisa 2085 + 1
                5003                           
                                                 alamat relatif  
                                                   
            Jadi alamat relatif didapat dari sisa pembagian + 1

¨     Mid Square Hashing
Untuk mendapatkan alamat relatif, nilai key dikuadratkan, kemudian beberapa digit diambil dari tengah .
Dari nilai key yang dikuadratkan kita cari tengah-tengahnya.
Jumlah nilai key yang dikuadratkan, dari nilai key 123456789  = 17 digit.
                                    17             1
Untuk alamat relatif  =   2    =   8    2                                                                  
Kita mulai dari digit ke 8 dihitung dari kiri, maka alamat relatif = 8750
(karena ditentukan 4 digit sebagai alamat relatif).

¨      Hashing by folding
  
Untuk  mendapatkan  alamat  relatif,  nilai  key  dibagi   menjadi beberapa bagian, setiap bagian (kecuali bagian terakhir) mempunyai jumlah digit yang sama dengan alamat relatif.
Bagian-bagian ini kemudian dilipat (seperti kertas) dan dijumlah.
Hasilnya, digit yang tertinggi dibuang (bila diperlukan).
Contoh :
Nilai key 123456789 dan alamat relatif sebanyak 4 digit. Nilai key dibagi menjadi bagian-bagian yang terdiri dari 4 digit, mulai dari sebelah kanan.
  
                                 1   2 3 4 5   6 7 8 9
      
                                 1   2 3 4 5   6 7 8 9
   Menghasilkan :
                          1
                          2 3 4 5
                          9 8 7 6   +


                   1  3 2 2 1

                 alamat relatif
¨      Perbandingan fungsi Hash

·         Teknik Division Remainder  memberikan  penampilan  yang  terbaik secara keseluruhan.
·         Teknik Mid Square dapat dipakai untuk file  dengan  load  factor cukup rendah akan memberikan penampilan baik tetapi  kadang-kadang dapat  menghasilkan  penampilan   yang   buruk   dengan   beberapa collision.
·         Teknik folding adalah teknik yang paling mudah dalam perhitungan tetapi dapat memberikan hasil yang salah, kecuali panjang nilai key = panjang address.

III.   INDEX SEQUENTIAL FILE
Index Sequential File merupakan perpaduan terbaik dari teknik sequential dan random file. Teknik penyimpanan yang dilakukan, menggunakan suatu index yang isinya berupa bagian dari data yang sudah tersortir. Index ini diakhiri dengan adanya suatu pointer (penunjuk) yang bisa menunjukkan secara jelas posisi data yang selengkapnya. Index yang ada juga merupakan record-key (kunci record), sehingga kalau record key ini dipanggil, maka seluruh data juga akan ikut terpanggil.


Keuntungan index sequential file
Index Sequential File merupakan perpaduan terbaik dari teknik sequential dan random file. Teknik penyimpanan yang dilakukan, menggunakan suatu index yang isinya berupa bagian dari data yang sudah tersortir. Index ini diakhiri dengan adanya suatu pointer (penunjuk) yang bisa menunjukkan secara jelas posisi data yang selengkapnya. Index yang ada juga merupakan record-key (kunci record), sehingga kalau record key ini dipanggil, maka seluruh data juga akan ikut terpanggil.

Kerugian index sequential file
Access (pemanggilan) data tidak bisa disamakan dengan random (direct access file). Memerlukan adanya ruangan extra didalam memory untuk menyimpan index data. Memerlukan adanya hardware dan software yang lebih kompleks. 
Urutan proses pengolahan data
Ada beberapa tahapan dalam organisasi berkas secara sequential, yaitu :
1. Pengumpulan data
Proses dimana data yang ada dikumpulkan secara berurut berdasarkan klasifikasi yang membedakannya.
Pada tahap pengumpulan data ini, semua data akan diurutkan secara bertahap dan terorganisir dengan baik.
Bentuk dari tahap ini adalah seperti pada Database Kemahasiswaan seperti menampilkan IPK, menampilkan mata kuliah dan menampilkan Biodata mahasiswa.
2.Pemasukan Data (input data)

Pada tahap ini, data-data yang telah dibedakan dan dikumpulkan tersebut akan secara permanent dimasukkan ( di input ) kedalam suatu device penyimpanan. Device ( media ) penyimpanan ini dapat berupa memori atau device penyimpanan lainnya. Contohnya adalah Data pribadi dan KRS Mahasiswa.

3.Pengeditan data
Tahap selanjutnya yang harus dilakukan dalam proses secara sequential adalah pengeditan data. Setelah data yang ada dikumpulkan dan proses input data juga telah dilakukan maka proses selanjutnya adalah editing. Dalam tahap ini data yang telah di input akan diubah ( edit ). Tahap ini berlangsung berdasarkan pengguna atau user. User sangat dominant dalam tahap ini, sebab proses pengeditan data yang ada berdasarkan perintah kerja dari user.
4. Penyortiran data yang telah diedit
Tahap terakhir dalam tahap sequential ini adalah penyortiran. Setelah user melakukan pengeditan pada data-data yang ada, maka selanjutnya data yang telah di edit tersebut kan di sortir. Dalam proses penyortiran ini, peran user juga sangat dominan dalam mempengaruhi hasil dari

IV.          MULTI KEY
Multi – Key adalah : Organisasi yang dapat mempunyai sebuah file yang di akses dengan banyak cara.

Tehnik dasar multi key
Ada 2 teknik dasar untuk pemberian hubungan antara sebuah indeks dan data record dari berkas, yaitu : Inversion,Multi-list Banyak sistem informasi interaktif memerlukan dukungan dari berkas banyak key.
Contoh :
Sebuah sistem perbankan yang mempunyai beberapa pemakai (user), seperti kasir, pegawai kredit, manajer cabang, pegawai bank, nasabah dan lain-lain. Semuanya memerlukan akses data yang sama dengan format record
Adanya pemakai yang berbeda memerlukan akses record-record ini dalam cara yang berbeda.

Kasir                          
:  Mengidentifikasikan record account menurut nilai ID.

Kredit                         :Akses semua record menurut nilai OVERDRAW LIMIT atau semua record      account dengan nilai SOCNO.
Manajer Cabang       :  Akses semua record menurut Branch dan Type.
Pegawai Bank            : Membuat laporan berkala untuk semua record ccount yang disortir berdasarkan ID.
Nasabah                     :Memerlukan akses recordnya dengan memberikan ID yang dimilikinya atau  kombinasi dari NAME, SOCNO dan Type.
Satu pendekatan yang dapat mendukung semua jenis akses adalah dipunyainya banyak berkas yang berbeda. Setiap berkas diorganisasi untuk melayani satu jenis keperluan.
Maka untuk contoh sistem perbankan di atas harus ada :
ID : untuk melayani kasir, pegawai bank dan nasabah.
OVERDRAW LIMIT : untuk melayani pegawai kredit.
SOCNO : untuk melayani pegawai kredit.

GROUP-CODE
: untuk melayani manajer cabang.

NAME, SOCNO dan TYPE
: untuk melayani nasabah.

Jadi kita mempunyai 5 file, semuanya mempunyai record yang sama. Kelima file itu hanya
berbeda dalam organisasi dan cara aksesnya.
Pengulangan data dari beberapa file bukan merupakan cara yang baik untuk mengakses record dengan berbagai cara. Dan cara ini memerlukan space (ruang) yang besar di storage dan kesulitan pada waktu peng-update-an record secara serentak.
Untuk mengatasi masalah di atas, maka digunakan organisasi berkas banyak key yang umumnya diimplementasikan dengan pembentukan banyak indeks untuk memberikan
akses yang berbeda terhadap record data.
Mungkin juga cara ini memakai banyak link-list terhadap record. Dan sebuah indeks dapat dibentuk dengan beberapa cara, misal sebagai tabel binary search tree atau B-tree.
Secara umum keempat tehnik dasar tersebut berbeda dalam cara pengaksesannya, yaitu :
Ò   Dirrect Acces
    yaitu suatu cara pengaksesan record yang langsung tanpa mengakses seluruh record yang ada.
    contoh: magnetik disk
Ò  Sequential acces
    yaitu suatu cara pengaksesan record yang didahului pengaksesan record record yang didepannya
    contoh magnetic tape
Menurut penggunaan nya ada 2 cara yaitu:
Ò  Batch = suatu proses yang dilakukan secara grup atau kelompok
Ò  Interactive = suatu proses yang dilakukan secara satu persatu yaitu record demi record
Menurut operasi file ada 4 cara:
1,Creation
      ¤  Membuat struktur file terlebih dahulu, menentukan banyak record baru kemudian record record yang dimuat kedalam file tersebut
      ¤  Membuat file dengan cara merekam record demi record
2,Update
      ¤  untuk menjaga agar file tetap up to date
       ¤  insert/add , modification, deletion
3,Retrieval
       ¤  pengaksesan sebuah file  dengan tujuan untuk mendapatkan informasi
       ¤  inquiry , volume data rendah , model proses interactive
       ¤  Report Generation , volume data tinggi, model proses batch
       ¤  Perubahan yang dibuat terhadap file dengan tujuan memperbaiki penampilan program dalam        mengakses file tersebut.
  4, Maintenance
         Restructuring  perubahan structure file
         Misalnya panjang field di ubah , penambahan field baru  panjang record di rubah
         Reorganiozation  perubahan organisasi file dari organisasi yang satu                        menjadi       organisasi file yang lain
Misalnya :  dari organisasi file sequential  menjadi indeks   sequential ,     dari direct menjadi sequential
BAB III PERFORMANCE PERSENTASE

SARAN PERSENTASE

Dalam persentase yang telah di laksanakan sebelumnya, kelompok kami mendapatkan saran dari rekan mahasiswa demi kemajuan kelompok kami kearah yang baik, yang mana saran tersebut diberikan oleh:


                                                                                      




BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN

Ø Untuk master file dan program file kita dapat melakukan created, update, retrieval from dan maintenance.
Ø Untuk work file kita dapat melakukan created, update dan retrieved from tapi dapat kita maintenance.
Ø Untuk report file umumnya tidak di-update, retrieve from atau maintenance.
Ø Untuk transaction file, umumnya hanya dapat di created dan digunakan untuk sekali proses.

Ø  Organisasi file: sebuah organisasi file sangat membantu para programmer untuk memungkinkan mereka mengakses file, tanpa memperhatikan detail dari karakteristik dan waktu penyimpanan. Sistem file ini juga yang mengatur direktori, device acces dan buffer.

Tugas dari organisasi file:

Ø  Memelihara direktori dari identifikasi file dan lokasi informasi
Ø  Menentukan jalan (pathway) bagi aliran data antara main memory dan alat penyimpanan sekunder.
Ø  Mengkoordinasi komunikasi antara CPU dan alat penyimpanan sekunder dan sebaliknya.
Ø  Menyiapkan file penggunaan input atau output.
Ø  Mengatur file, bila penggunaan input atau output telah selesai.


SARAN

Semoga dengan adanya tugas ini di harapkan kepada rekan rekan mahasiswa/i sekalian khususnya kami, sudah memahami tentang organisasi file, serta dapat menerapkan ilmu yang sudah kita dapat dalam kehidupan sehari hari terutama dalam dunia kerja





























Hanya main Click doank...

Iklan tambahan

Powered By Blogger